Monday, November 12, 2012

mendidik bayi dalam kandungan menjadi cerdas (Pendidikan Anak Dalam Kandungan)

mendidik bayi dalam kandungan menjadi cerdas (Pendidikan Anak Dalam Kandungan)
mendidik bayi dalam kandungan menjadi cerdas
mendidik bayi dalam kandungan menjadi cerdas (Pendidikan Anak Dalam Kandungan) - Bayi dalam kandungan dapat di dapat dididik dan dirangsang untuk mnjadi cerdas. Menurut Sudjatmiko kecerdasan ini tentu saja tidak terlepas dari kualitas otak, sedangkan kualitas otak dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pada prinsipnya, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan bisa terjadi dengan banyak perhatian untuk itu.

Pertama, bayi dalam kandungan bisa cerdas akan dapat di penuhi ktika kebutuhan bentuk (fisik) biologi gizi untuk ibu hamil benar-benar dipenuhi. Seorang ibu hamil, makanan bergizi harus cukup. Ini berarti, protein, karbohidrat, mineral harus ada dalam menu makanan ibu hamil. Selain itu, wanita hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan aborsi. Nutrisi kebutuhan sendiri, tidak hanya ketika ibu hamil, tetapi ketika ia mulai merencanakan untuk pemberitahuan tersebut juga harus memiliki gizi, makanan, dan komposisi gizi menjadi lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi proses fisik dan siap untuk mengambil kehamilan sehingga bayi dalam kandungan siap akan mendapatkan nutrisi yang optimal.Tapi, di India atau bahkan di negara berkembang secara umum – dapat dikatakan sangat jarang memiliki keluarga untuk mempersiapkan kehamilan. Bahkan, kehamilan dianggap sebagai kejutan. Dengan berbeda terjadi di negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir dan kurang berkualitas, karena sejak bayi dalam kandungan kurang mendapat perhatian dari orangtua.

Yang kedua adalah kebutuhan kasih sayang.
Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti bahwa kehamilan benar-benar di ingin. Kehamilan diterima dengan rasa menyenangkan, tidak dengan rasa tidak bahagia atau depresi.

Selain itu, ada faktor psikologis yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah wanita hamil secara resmi menikah atau tidak. Pernikahannya disetujui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara suami dan istri. Tanpa komitmen di antara keduanya,bayi dalam kandungan yaitu kehamilan dapat dianggap mengganggu.

Juga harus memiliki dukungan. Tanpa dukungan, meskipun komitmen suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan kecerdasan dan kegembiraan di dalam rahim bayi. “Jadi, variabel adalah awal dari komitmen dari suami, serta dukungan dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilan dengan hati tenang,” lanjut Sudjatmiko.

Faktor ketiga adalah perhatian para ibu hamil terhadap hal-hal yang bisa membuat aborsi aborsi.
Bayi dalam kandungan akan merasakan kontak emosional dengan ibu. Jika ibu dalam keadaan senang dan gembira,maka di dalam darah akan menghasilkan hormon yang menimbulka perasaan senang, sehingga bayi dalam kandungan juga akan senang.

Sebaliknya, ketika ibu selalu merasa tertekan, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan oksigen dalam darah yang mengandung rasa tidak nyaman, sehingga bayi dalam kandungan juga tidak nyaman. “Bentuk yang paling umum dari stimulasi berupa suara yang baik, persuasi, dan lagu yang ibu disukai. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan sesuatu yang tidak disukai, karena memberikan stimulus negatif yang sama pada bayi, “kata Sudjatmiko.

Namun, rangsangan itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah pada usia enam bulan. Sebab, dalam struktur usia tersebut jaringan pada otak bayi sudah mulai bekerja.

Sementara itu, psikolog anak, Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurut dia, yang dapat meningkatkan kecerdasan pada anak-anak sejak bayi dalam kandungan. Stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, tidak hanya untuk menjadi pintar, tetapi Anda dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. “Stimulasi penyebab kedekatan antara ibu dan anak”.

Bila bayi masih dalam kandungan, dapat dirangsang dengan mendengarkan lantunan Al Quran,musik klasik, berbicara, dan belaian penuh kasih yang diberikan. Orang tua juga harus siap dan mencoba untuk mengajar anak-anak mereka bagaimana untuk bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih dalam kandungan.

Jadi … pendidikan bagi anak-anak tidak mulai dari saat ia lahir, tapi sejak bayi dalam kandungan, ini kebiasaan yang akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak ke depannya. Bahkan bagaimana memilih seorang ayah yang baik, sebagai calon ibu yang baik, melahirkan dan mendidik anak-anak mereka nanti, adalah salah satu pilar penting dalam pendidikan itu sendiri. Demikian sekilas artikel tentang bayi dalam kandungan.
mendidik bayi dalam kandungan menjadi cerdas (Pendidikan Anak Dalam Kandungan)

0 comment:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India